Wuih, sudah lama sekali nggak nulis di blog. So many things I want to share.
First thing is about worry.
Beberapa bulan terakhir ini saya seperti sedang berdiri di antara sebuah tepi yang sangat tipis. Di satu sisi tepi tersebut saya namakan IMAN dan sisi satunya lagi saya namakan KUATIR. Ini merupakan pengalaman yang sedikit absurd buat saya awalnya. Saya banyak mendengar tentang sisi IMAN, tapi tidak benar-benar hidup di dalamnya. Sebaliknya, saya tidak suka mendengar tentang sisi KUATIR, tapi justru saya lebih sering hidup di situ.
Salah satu kegiatan yang paling saya sukai, ibarat 'my heaven on earth' adalah ketika saya memiliki waktu-waktu di mana saya sendiri dan merenung. Ini adalah momen yang sangat berharga untuk saya. Just sit down, alone, and meditate about life and things. Ini bukan sebuah kebiasaan yang bisa saya lakukan setiap saat. Itu sebabnya kalau ada momen seperti ini, meski hanya beberapa menit, saya tidak rela ditukar dengan hal yang lain.
Suatu hari ketika saya sedang merenungkan tentang IMAN dan KUATIR, tiba-tiba muncul sebuah gambaran tentang diri saya yang sedang berdiri di sebuah tepi di antara dua sisi. Saya dalam keadaan sadar, bahkan sangat sadar. Ini bukan penglihatan atau sesuatu yang supranatural. Ini hanya sebuah ilustrasi yang diciptakan oleh otak saya untuk memperjelas apa yang sedang saya pikirkan saat itu. Anda pasti pernah mengalaminya.
Sebelum saya lanjutkan cerita saya, saya rasa saya perlu sedikit jelaskan mengenai kondisi saya. Sekitar 12 tahun terakhir ketika saya sendiri, di jalan, di bus, di mobil, di kendaraan umum, di mana pun itu, saya sering merasa bahwa there's someone watching my life, closely. Kondisi ini membuat saya jadi sangat mengerti gerak gerik saya. Maksudnya, saya jadi menyadari sekali diri saya. Pernahkah Anda merasakan ketika sedang sendiri dan melakukan sebuah gerakan, katakanlah Anda menyeka keringat saat sedang berada di angkot yang panas, Anda merasa saat itu dunia, seluruh sel-sel tubuh Anda, 'someone up there', memperhatikan Anda? Sehingga dengan sebuah kesadaran penuh Anda mengerti sekali, merasakan sekali, menyadari sepenuhnya diri Anda. Anda merasa utuh, berada dalam kondisi Anda yang paling sadar. Mungkin akan memudahkan jika Anda pejamkan mata sebentar dan membayangkan seolah di dunia ini hanya ada diri Anda sendiri dan 'that someone'. Anda merasakan diri Anda sadar sepenuhnya, dalam setiap tindakan, gerakan, perkataan, atau saya biasanya menyebut ini sebagai full of self-conscious condition. Bahkan terkadang saya merasakan jantung saya berdetak. Terus terang saya kesulitan untuk menggambarkan kondisi ini dalam tulisan. And FYI, seseorang yang memperhatikan saya itu tidak membuat saya merasa takut atau merasa dihantui. Tidak seperti itu. Saya tidak merasakan perasaan seperti itu. Saya hanya merasakan keberadaannya. That's it. Kalau ada yang mengerti maksud saya ini, please comment ya ...
Anyway, saya lanjutkan cerita saya. Kembali ke cerita tentang berada di tepi tadi. Hari itu full of self-conscious condition saya muncul. Di dalam ilustrasi yang disampaikan oleh otak saya itu saya merasa sangat sadar, sesadar-sadarnya, dan saya tahu, there's someone watching over me. That someone is waiting to know which side will I choose.
to be continued ... somehow i lost the story, sorry!
No comments:
Post a Comment