Tuesday, August 16, 2011

"For MY Yoke is Easy ..."

Sekitar 11 tahun lalu, ketika saya masih baru berusia satu tahun sebagai seorang Kristen, saya mulai suka membaca Firman Tuhan. Dan dalam salah satu saat teduh, saya membaca Mat 11:29-30 yang berbunyi "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Saya berpikir, kenapa sepertinya Tuhan tidak fair. Kita dipasangkan kuk dan hal itu membuat bebanNYA ringan. Setidaknya, itu kesimpulan yang muncul di dalam pikiran saya. Namun seiring saya semakin dewasa secara rohani dan semakin banyak belajar, akhirnya saya ketahui belakangan bahwa pemikiran saya itu salah. Yesus yang saya kenal tidak seperti itu.

Di Alkitab versi NIV (New International Version), salah satu versi yang sering saya baca, dikatakan "Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light." 

Menurut versi ini,  maksud Yesus adalah kuk yang Dia berikan itu mudah dan beban yang Dia berikan itu ringan.

Semua manusia pasti memiliki beban/problem hidup. Masalahnya beban yang seperti apa yang kita tanggung, berasal dari manakah beban tersebut, dan bersama siapakah kita menanggungnya.

Lebih jauh tentang kuk. Kuk adalah sebuah alat yang mengikat yang dipasangkan di leher sepasang hewan seperti banteng, kerbau, atau sapi (penjelasan pada gambar) yang berfungsi untuk membuat langkah kedua hewan tersebut seirama / beriringan (biasanya saat membajak sawah) dan jika alat ini dipasangkan di atas hewan penarik beban, berguna untuk menarik beban yang lebih berat.

Tuhan menawarkan kuk dan beban ke dalam hidup kita, orang-orang yang percaya kepadaNya, dan itu merupakan kuk yang mudah dan beban yang ringan. Kenapa hal itu mudah dan ringan? Karena yang diikat oleh kuk itu adalah kita dan DIA, dan beban yang DIA berikan tidak melebihi kekuatan manusia (1Kor 10:13). 

FirmanNya mengatakan Dia tidak pernah gagal. Sekalipun hidup kita sudah terlalu berantakan untuk disusun kembali, DIA katakan, DIA, ALLAH yang tidak pernah gagal. 

Mengapa orang sering kali merasa beban hidupnya berat dan seperti tidak memiliki jalan keluar? Coba kita cek secara jujur jauh ke dalam diri kita, kuk siapakah yang kita pasang dan beban seperti apakah yang kita bawa di dalam hidup kita? Kalau kita mengikatkan kuk tersebut dengan dunia ini atau bahkan kita tidak mengikatkannya dengan siapa pun atau apa pun dan kita menanggung beban yang salah, sudah jelaslah segala sesuatu yang kita tanggung akan terasa berat.

Ambil dan pasanglah kuk dan beban yang berasal dari Yesus, karena kuk dan beban itu mudah dan ringan. Sekalipun kita gagal, DIA tidak pernah gagal. Itu artinya bersama Tuhan, kegagalan kita bisa diubah menjadi sebuah awal dari keberhasilan. 

2 comments:

VANIALIE'S LIFE said...

blog yang sangat membangun ko zaldy :)

VANIALIE'S LIFE said...

inspiring blog :)