Tuesday, August 14, 2012

Beautiful Memories

Baru saja saya melihat foto-foto di Facebook dari seorang teman saya yang bernama Hendro Lumbanbatu. Saat ini dia tinggal di Kazan, Rusia, dalam rangka melanjutkan studinya. Tadi pagi saya ingin mengirimkan sebuah pesan kepadanya dan tidak sengaja mata saya terpaku pada salah satu album foto FBnya. Kemudian saya iseng-iseng membukanya dan ada begitu banyak foto hasil jepretan dari kejadian beberapa tahun lalu. Di album itu sudah jelas lebih banyak foto Hendro daripada foto saya, ya karena memang itu album fotonya. Dalam beberapa foto yang saya lihat, saya tepat berada di situ. Pikiran saya kemudian mulai 'menari' dan membawa saya pergi ke sebuah tempat yang dulu pernah saya singgahi. Seperti ketika kamu sedang duduk diam, memejamkan mata, dengan earphone tergantung di telinga, dan mendengar sebuah lagu yang lembut yang membuai pikiranmu. Kamu seolah dibawa pergi oleh lagu tersebut ke sebuah tempat. Itu yang saya alami.

Ada foto di mana beberapa orang yang dulu rambutnya panjang, kini sudah berganti menjadi model pendek. Ada yang dulu terlihat kurus, sekarang lebih berbobot, maksud saya terlihat lebih 'padat'. Hahaha. Kamu mengerti kan maksud saya? Dan ada yang dulu bersama-sama dengan saya, sekarang sudah tidak lagi, entah kemana. Sambil saya klik foto tersebut satu persatu dengan perlahan, memori di kepala saya mulai melayang melintas waktu. Saya seolah kembali berada di sana, di mana kejadian tersebut sekitar 2-3 tahun yang lalu. Ada memori yang indah dan ada juga memori yang tidak indah. Semua itu 'berkeliaran' dengan bebas di kepala saya. Memori itu seperti sedang menari, seperti ingin mengungkapkan sesuatu, seperti ingin bercerita, seperti ingin menarik saya kembali ke sana melintas batas waktu.

Memori tersebut seperti ingin mengendalikan pikiran saya, mengendalikan emosi saya, mengendalikan perasaan saya ke sebuah tempat. Saat saya memikirkan memori yang indah, saya begitu merasa terbuai, merasa terharu, merasa senang, namun ketika memikirkan memori yang buruk, saya begitu merasa sedih, merasa sebal, dan merasa tidak enak. Ah, hebat sekali pikiran yang diciptakan Tuhan ini.

Sekitar 10-15 menit, saya tidak ingat, dengan tangan sibuk meng-klik mouse, mata saya terfokus kepada layar komputer, tubuh sedikit membusung ke depan, pikiran saya terpaku. Dan kemudian suara kecil berbisik di benak saya. Suara yang sayup, suara yang lembut, suara yang membuyarkan lamunan saya. Suara itu berkata, "Zaldy, jika kamu mengingat segala yang indah tentang AKU, hal itu dapat membuat kamu bangkit ketika kamu terjatuh, membuat kamu kuat di saat lemah, membuat kamu melupakan semua kesedihan atau kekecewaan yang sedang kamu alami saat ini."

Saya kenal suara itu dan saya termenung sejenak ...

Kemudian saya teringat pada satu cerita di mana ada sepasang suami istri, sebut saja Bob dan Jane, yang baru saja menikah dan berbulan madu. Pikiran saya teralih sejenak dari foto-foto di FB ke cerita tentang Bob dan Jane yang pernah saya dengar sekitar satu dua bulan lalu.

Di dalam perjalanan bulan madu, mereka mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Jane kehilangan ingatan tentang segala terjadi selama satu tahun terakhir. Satu tahun terakhir itu adalah masa di mana pasangan ini bertemu dan memutuskan untuk berpacaran, sebelum akhirnya mereka menikah. Singkat cerita, Bob berusaha mengembalikan ingatan sang istri dengan cara mengajaknya ke tempat-tempat di mana mereka biasa menghabiskan waktu bersama. Pihak kedua keluarga pun berusaha meyakinkan Jane bahwa mereka berdua saling mencintai satu sama lain. Dengan usaha kerasnya, Jane hanya mengingat bahwa dia pernah mengenal Bob di bangku SMP dan sama sekali tidak mengingat bahwa mereka berdua pernah saling mencintai. Sekalipun Jane melihat foto-foto pernikahan mereka, namun Jane kehilangan memorinya, dan akibatnya Jane kehilangan cintanya kepada Bob. Akhirnya mereka pun memutuskan berpisah. Oh, betapa ironisnya.

Sebagai manusia kita bisa saja melupakan kebaikan dan kasih setia Tuhan. Saya menyadari betapa pentingnya memori kita tentang Tuhan. Di saat kita mengalami sesuatu yang sulit, tidak mengenakan, dalam masalah, dan mungkin berjalan di dalam kegelapan, ingatlah bahwa DIA adalah Tuhan yang baik, DIA yang berjalan bersama-sama kita, bahkan DIA menggendong kita di dalam masa-masa tergelap hidup kita. Jangan pernah lupakan kebaikanNYA dalam hidupmu.

Php 4:8 Finally, brethren, whatsoever things are true, whatsoever things are honest, whatsoever things are just, whatsoever things are pure, whatsoever things are lovely, whatsoever things are of good report; if there be any virtue, and if there be any praise, think on these things.

Saya berharap sepenggal kisah di atas bisa menjadi perenungan yang menggelitik hidup kita. Cerita ini pun menjadi berkat tersendiri bagi saya. Tuhan Yesus memberkati.

1 comment:

Anonymous said...

this is very inspiring, koh :D mencerahkan gua bgt ttg pemikiran akan Tuhan!! -mendi