Setiap
orang percaya memiliki ‘kacamata’-nya untuk melihat segala sesuatu. Ada yang
memilih untuk melihat dengan ‘kacamata’ kelima inderanya (sentuh, rasa, cium,
lihat, dengar), namun ada juga yang memilih untuk melihat dengan ‘kacamata’
rohaninya (berdasarkan karya Yesus di atas kayu salib dan Firman Tuhan). Kedua
‘kacamata’ ini akan memberikan dua hasil yang berbeda. ‘Kacamata’ yang pertama,
fokusnya selalu kepada kekuatan sendiri, situasi, dan kondisi, sedangkan
‘kacamata’ kedua fokusnya adalah Firman Tuhan dan apa yang sudah YESUS lakukan
2000 tahun lalu. Sesuatu yang tidak bisa kita lihat, belum tentu tidak ada. Sama
seperti sinyal handphone. Kita tidak
melihatnya, namun kita tahu itu ada, buktinya adalah handphone kita bisa menerima telepon / sms. Dengan iman kita kepada
Kristus dan melalui FirmanTuhan, kita dapat melihat apa yang tidak terlihat.
Karena kita percaya dan berpengharapan kepada janji-janji Allah yang sempurna
yang tidak pernah gagal. Haleluya!
Saya
senang ketika membaca Alkitab kita bisa melintas waktu. Dan tahukah saudara
bahwa lewat Firman Tuhan kita bisa melihat segala sesuatu yang terjadi di zaman
para nabi dan para rasul dengan lebih jelas? Itu yang membuat para nabi dan
orang benar ingin berada di zaman kita sekarang. Mereka ingin melihat dan
mendengar apa yang kita lihat dan dengar sekarang (Mat 13:17). Lewat Firman Tuhan kita dapat melihat kasih
YESUS yang sempurna dengan lebih jelas. Adam dan Hawa tidak tahu bahwa suatu
saat nanti Tuhan akan merelakan anakNYA yang tunggal untuk mati menebus dosa
seluruh dunia. Bahkan Rasul Petrus pun tidak tahu apa yang terjadi di Golgota.
Petrus tidak melihat bagaimana Yesus disiksa, menanggung setiap pukulan dan
hinaan, dan mati tergantung di salib, karena saat itu Petrus dan murid-murid
Yesus lainnya, kecuali Yohanes, pergi meninggalkan YESUS. Lewat Firman Tuhan,
kita tahu secara persis apa yang terjadi di sana. Lewat FirmanTuhan, kita
melihat dengan jelas apa yang terjadi di kalvari. Lewat Firman Tuhan, kita
mendapatkan pewahyuan yang sempurna tentang YESUS dan Kasih KaruniaNYA. Praise GOD!
Mari
kita melintas waktu ke beberapa ribu tahun lalu, ketika Adam dan Hawa hidup.
Mari kita ke sana sebentar, melihat apa yang sesungguhnya terjadi di Taman
Eden. KEJ 3:1-7.
Kej
3:1* Adapun ular ialah yang paling cerdik (cunning,
crafty, sly, subtle) dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman:
Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu:
“Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3* tetapi tentang buah pohon yang ada di
tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu,
nanti kamu mati.”
4* Tetapi ular itu berkata kepada perempuan
itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati,
5* tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu
kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu
tentang yang baik dan yang jahat.”
6* ¶ Perempuan itu (1)melihat (ra’a –
consider, advice self, look upon, stare), bahwa buah pohon itu baik
untuk dimakan dan (2)sedap kelihatannya
(ta’awa – lust, greedily,
satisfaction), lagipula pohon itu (3)menarik
hati (hamad – beauty, precious,
goodly, desire greatly) karena memberi pengertian. Lalu ia (4)mengambil dari buahnya dan (5)dimakannya dan (6)diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia,
dan suaminyapun memakannya.
7* Maka terbukalah (paqah – to be observant) mata (ayin – affliction, outward appearance, conceit, think best, please
displease) mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu
mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Perhatikan!
Iblis tidak datang kepada kita dalam bentuk hewan yang kuat dan besar, karena
memang sejak awal penciptaan manusia diciptakan jauh lebih mulia dan lebih
berkuasa dari segala mahkluk ciptaan lainnya. Kita diciptakan segambar dan
serupa dengan Allah dan kepada kitalah diberikan kuasa di bumi ini (Kej
1:26-28). Itu sebabnya iblis datang dengan kata-kata yang manis dan penuh tipu
daya, supaya kita meragukan Tuhan, dan menyerahkan kekuasaan kita ke tangannya.
Mari
kita perhatikan lebih detil mengenai apa yang terjadi di Taman Eden. Di siang
hari yang sejuk, angin bertiup sepoi-sepoi, iblis datang menghampiri Hawa dan
bertanya kepada Hawa (ayat 1). Pertanyaan ini merupakan pertanyaan untuk
membuat Hawa ragu dengan perintah Tuhan. Dalam pertanyaan iblis terbersit
sesuatu yang seolah mengatakan kepada Hawa bahwa ada sesuatu yang terbaik yang Allah
tidak berikan kepada Hawa. Bahwa itu adalah sesuatu yang penting dan seolah
Tuhan menyembunyikannya dari Hawa. Dan seperti kita tahu Hawa termakan
kata-kata iblis.
Saudaraku
yang terkasih. Seringkali iblis datang ke dalam hidup kita dan mulai
membesar-besarkan masalah yang kita sedang hadapi. Iblis datang dan mengatakan
“Lihat, Tuhan tidak sembuhkan penyakit kamu, bukan?” “Lihat, sampai hari ini
kamu masih tetap nggak punya uang, bukan?” Iblis datang untuk mem-blow-up hal yang menjadi pergumulan
kita, sehingga kita melupakan ratusan bahkan ribuan mujizat dan pertolongan
yang pernah Tuhan lakukan untuk kita. Sehingga membuat kita berpikir bahwa
Tuhan jahat jika tidak menyembuhkan penyakit saya atau jika tidak memberikan
saya kekayaan. Saudaraku, Tuhan tidak jahat. DIA sangat baik dan setia. Iblislah
sumber kejahatan dan kebohongan.
Dalam
kisah ini, Hawa mendengarkan kata-kata iblis, dan parahnya Adam yang
mendapatkan perintah langsung dari Tuhan pun diam saja, padahal Adam ada di
situ bersama-sama dengan Hawa (ayat 6). Kalau saja Hawa atau Adam langsung
menghardik iblis dan tidak perlu menjawab ataupun berargumen dengan iblis,
mungkin mereka tidak jatuh ke dalam dosa. Namun Hawa termakan kata-kata iblis
dan Hawa mulai ragu dengan perkataan Tuhan. Hawa mengatakan Tuhan melarangnya
untuk makan ataupun meraba buah tersebut. Padahal Tuhan hanya mengatakan kepada
Adam tidak boleh dimakan, bukan tidak boleh diraba (Kej 2:16-17). Dan, Adam pun
tetap berdiam diri, tidak bereaksi apa-apa. Ketika kita terus mendengar bisikan
iblis, maka 6 langkah (ayat 6) di atas akan kita lakukan. Awalnya mulai
memikirkan dosa dan meragukan kata-kata TUHAN, kemudian kita mulai melihat dosa
itu begitu menggoda, lalu dosa terlihat begitu indah/berharga dan kita
menginginkannya dengan sangat, lalu kita mulai menyentuh dosa itu dan ketika
ternyata cukup menyenangkan dan sepertinya tidak masalah, kita mulai masuk dan
menikmati dosa tersebut, dan pada akhirnya kita mengajak orang lain melakukan
dosa yang sama dengan kita.
Sebagai
akibat perbuatan Adam dan Hawa, mata jasmani mereka terbuka dan mata rohani
mereka tertutup. Mereka mati secara rohani. Dosa membuat roh kita terpisah dari
Tuhan. Dosa merupakan senjata iblis untuk membuat kita menjauhi Tuhan. Perlu
dicatat, bukan Tuhan yang menjauh dari mereka, tapi mereka yang menjauh dari
TUHAN. Dosa kita tidak pernah mengubah kasih TUHAN kepada kita, tapi sudah
jelas akan mengubah kasih kita kepada TUHAN. Dan sejak hari itu manusia mulai
melihat segala sesuatu berdasarkan kelima inderanya. Manusia mulai menilai
segala sesuatu berdasarkan apa yang bisa mereka lihat, dengar, cium, rasa, dan
sentuh. Manusia tidak lagi melihat segala sesuatu berdasarkan roh atau
kebenaran.
Praise The Lord, ribuan tahun kemudian
Yesus lahir ke dunia ini. DIA datang, merendahkan diri, dan mati untuk menebus
kita dan memperbaharui roh kita. Lewat karya YESUS di atas kayu salib, kini
kita bisa kembali melihat TUHAN dengan benar. Allah itu ROH, barangsiapa ingin
menyembah DIA, harus menyembahNYA dalam roh dan kebenaran (Yoh4:24). Oh,
Haleluya! Dia berikan kita roh yang baru dan Firman Kebenaran supaya kita bisa
kembali menyembahNYA dan melihatNYA dengan benar. Dan yang tidak kalah penting,
kita dapat melihat diri kita dengan lebih benar lewat FIRMAN TUHAN.
Saudaraku,
sejak kamu lahir baru, di dalam kamu ada benih yang sama dengan benih yang
membawa YESUS lahir lewat Rahim MARIA (1 Pet1:23), dan ROH KUDUS tinggal di
dalam kamu. Roh yang sama yang membangkitkan YESUS dari antara orang mati
tinggal di dalam kamu (Rom8:11). Jadi, jangan cari identitas atau tujuan
hidupmu di luar sana. Semua tentang kita tertulis di dalam ALKITAB, buku yang
seringkali hanya kita pegang di hari Minggu. ALKITAB menulis tentang masa depan
kita, bagaimana seharusnya cara kita hidup, tujuan hidup kita, bahkan akhir
hidup kita. Praise The Lord!
Petrus
dapat berjalan di atas air bukan karena kekuatannya, tapi karena dia memandang
kepada YESUS dan percaya kepada perkataan YESUS. Namun ketika dia mulai melihat
dan merasakan tiupan angin, Petrus mulai tenggelam (Mat14:30). Kita dapat melakukan hal-hal ajaib dan
mengatasi segala masalah ketika mata kita memandang kepada YESUS. Arahkan
pandanganmu kepadaNYA dan di sana yang akan kamu dapatkan hanyalah kedamaian, keindahan,
kemenangan, dan sukacita. Tuhan YESUS memberkati.
(Untuk mendengarkan rekaman kotbahnya silakan download di sini >> A Better View (about Eve - part 01))
No comments:
Post a Comment