Hubungan antara pria dan wanita ikut terbawa rusak ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Beberapa ahli Alkitab mengatakan kalau perihal mengetahui baik dan buruk itu bukanlah sebuah kejahatan. Namun yang menjadi masalah adalah perbuatan Adam dan Hawa dilakukan berdasarkan HAWA NAFSU dan KEINGINAN untuk menjadi seperti Allah. (Kejadian 2 dan 3)
Anak-anak Tuhan sering terjatuh di dalam dosa seksual hanya karena tidak taat dengan Firman Tuhan dan pembimbing rohaninya. (Saya menganjurkan setiap orang memiliki pembimbing rohani, untuk mem-back up, menasehati, menegur dan menguatkan kita).
Selain ketidaktaatan, dosa lain yang ikut menurun dan merusak hubungan antara pria dan wanita adalah: Dosa suka menutup-nutupi kebenaran, suka melakukan sesuatu sembunyi-sembunyi, saling menyalahkan dan para pria memiliki kecenderungan memanfaatkan wanita sebagai objek seksualnya. Lihat Kejadian 3:20 – Adam ‘memanfaatkan’ Hawa, menyalahkan Hawa terlebih dahulu, baru kemudian memberinya nama. Adam memanfaatkan fisiknya dulu, baru kemudian ingin mengenal lebih jauh tentang Hawa.
Anak-anak Tuhan, khususnya pria, sering kali menerima dan menolak wanita hanya melihat fisiknya terlebih dahulu, bukan inner beauty-nya. Begitu juga para wanita, sering kali menjadikan pria dan harta benda itu sebagai 'Tuhan'nya (lihat kejadian ketika Hawa memberikan buah kepada Adam). Ada hamba-hamba Tuhan yang mengatakan kalau Hawa mengambil buah itu demi suaminya, Adam. Wanita akan melakukan apa saja bagi pria yang dicintainya. Terkadang perasaan seperti ini membuat wanita melupakan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak. Pernah baca di berita ada seorang wanita yang sering dipukuli oleh suaminya dan dia tetap mengatakan kalau dia cinta suaminya? Atau pernah mendengar tentang seorang remaja yang memberikan keperawanannya bagi pria karena dijanjikan akan dinikahi?
Kidung Agung 8: 5-7 --- Cinta itu kuat seperti maut dan rasa cemburu itu kasar dan kejam (Amplified Bible Version). Pengkhotbah 3:1-11 --- Segala sesuatu indah pada waktunya.
Ada waktu untuk belajar, ada waktu berdoa untuk teman hidup, ada waktu pendekatan ke pasangan, ada waktu saling mengenal pasangan, dan ada waktu menikah. Jangan lewatkan prosedur-prosedur ini. Ada saatnya Tuhan menjawab kebutuhan kita akan teman hidup, seperti yang dilakukanNya kepada Adam. Untuk bisa ke jenjang hubungan seperti ini, kita harus mengalami dewasa dahulu secara jasmani dan rohani. Lihat Adam, Tuhan memberikan Adam pendamping saat dia menjadi pria dewasa dan pada saat dia sering berkomunikasi (bersekutu) dengan Tuhan. Menurut dunia kedokteran, usia yang baik di mana wanita sudah boleh melahirkan adalah di atas usia 20 tahun. Bila di bawah umur 20 tahun, saat dia menikah dan melahirkan nanti, akan terjadi banyak kesusahan badani (baca 1 Kor 7:28). Menurut ayat ini, artinya Adam dan Hawa memang sudah memiliki umur yang cukup untuk memiliki anak. Bukti Adam dan Hawa sudah dewasa adalah tidak lama setelah keluar dari Taman Eden, mereka memiliki keturunan.
Tujuan berpacaran adalah pernikahan. Dan tujuan pernikahan, selain memiliki keturunan, adalah menghindarkan manusia dari dosa seksual, dan menggenapi visi Tuhan yang lebih besar. Itu sebabnya ketika setelah menikah pasangan suami istri harusnya bisa melakukan lebih banyak lagi untuk Tuhan. Janji untuk memenuhi bumi dan menaklukannya adalah janji untuk Adam dan Hawa sebagai pasangan (baca Kej 1:26-28) Contoh: Kalau 1 orang hanya bisa mengangkat 1 kursi, dengan 2 orang harusnya bisa mengangkat 2 kursi dan 1 meja. Namun sering kali yang kita lihat adalah sebaliknya. Orang jaman sekarang berpacaran hanya karena saling suka, karena kesepian, karena malu dilihat jomblo oleh teman-temannya yang sudah berpasangan dan paling parah, karena ingin menyalurkan nafsunya. Begitu juga dengan yang sudah menikah, suami istri malah semakin jauh dari Tuhan, semakin sibuk dengan rumah tangga, bisnis, masa depan anak dan akhirnya meninggalkan Tuhan.
Maka dari itu kita harus mencari pasangan hidup berdasarkan Firman Tuhan, Mat 6: 33 --- Carilah dahulu Kerajaan Allah, semuanya akan ditambahkan kepadamu, termasuk pasangan hidup. Bisa saja kita dapatkan pasangan terbaik menurut mata kita (cantik/cakep, cinta Tuhan, kaya pula), namun kita akan menjalani hubungan itu seperti keluar dari api alias harus lebih kerja keras dan ekstra sabar. Survei mengatakan alasan orang bercerai yang paling adalah merasa sudah tidak cocok lagi. Ini bukan hanya terjadi pada orang yang tidak mengenal Tuhan, tapi juga terjadi terhadap anak-anak Tuhan.
Pesan untuk para pria: Carilah wanita yang bisa menolong hidupmu, bukan yang merongrong hidupmu … Jangan melihat fisik, karena pada saat kita sudah berumur 60 atau 70 tahun, keindahan fisik sudah tidak ada artinya lagi.
Pesan untuk para wanita: Carilah pria yang mengasihi dan melayani Tuhan, karena pria seperti yang kenal Tuhannya pasti akan menghargai hidupmu.
Pesan untuk pria dan wanita:
1. Wanita itu lemah di pendengaran, sedangkan pria itu lemah di semua inderanya.
2. Jangan mencari pasangan yang cocok untuk dirimu, tapi ubahlah dirimu sedemikian rupa sehingga menjadi cocok bagi pasanganmu (Rom 12:2).
3. Yang dipegang wanita dari pria adalah perkataannya. Itu sebabnya hai pria pakailah mulutmu sebaik mungkin. Jangan berjanji bila tidak bisa menepati, jangan mengatakan sesuatu kalau tidak bisa melakukannya. Karena wanita melihat hidupmu dari seberapa setia engkau memegang perkataanmu.
Anak-anak Tuhan sering terjatuh di dalam dosa seksual hanya karena tidak taat dengan Firman Tuhan dan pembimbing rohaninya. (Saya menganjurkan setiap orang memiliki pembimbing rohani, untuk mem-back up, menasehati, menegur dan menguatkan kita).
Selain ketidaktaatan, dosa lain yang ikut menurun dan merusak hubungan antara pria dan wanita adalah: Dosa suka menutup-nutupi kebenaran, suka melakukan sesuatu sembunyi-sembunyi, saling menyalahkan dan para pria memiliki kecenderungan memanfaatkan wanita sebagai objek seksualnya. Lihat Kejadian 3:20 – Adam ‘memanfaatkan’ Hawa, menyalahkan Hawa terlebih dahulu, baru kemudian memberinya nama. Adam memanfaatkan fisiknya dulu, baru kemudian ingin mengenal lebih jauh tentang Hawa.
Anak-anak Tuhan, khususnya pria, sering kali menerima dan menolak wanita hanya melihat fisiknya terlebih dahulu, bukan inner beauty-nya. Begitu juga para wanita, sering kali menjadikan pria dan harta benda itu sebagai 'Tuhan'nya (lihat kejadian ketika Hawa memberikan buah kepada Adam). Ada hamba-hamba Tuhan yang mengatakan kalau Hawa mengambil buah itu demi suaminya, Adam. Wanita akan melakukan apa saja bagi pria yang dicintainya. Terkadang perasaan seperti ini membuat wanita melupakan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak. Pernah baca di berita ada seorang wanita yang sering dipukuli oleh suaminya dan dia tetap mengatakan kalau dia cinta suaminya? Atau pernah mendengar tentang seorang remaja yang memberikan keperawanannya bagi pria karena dijanjikan akan dinikahi?
Kidung Agung 8: 5-7 --- Cinta itu kuat seperti maut dan rasa cemburu itu kasar dan kejam (Amplified Bible Version). Pengkhotbah 3:1-11 --- Segala sesuatu indah pada waktunya.
Ada waktu untuk belajar, ada waktu berdoa untuk teman hidup, ada waktu pendekatan ke pasangan, ada waktu saling mengenal pasangan, dan ada waktu menikah. Jangan lewatkan prosedur-prosedur ini. Ada saatnya Tuhan menjawab kebutuhan kita akan teman hidup, seperti yang dilakukanNya kepada Adam. Untuk bisa ke jenjang hubungan seperti ini, kita harus mengalami dewasa dahulu secara jasmani dan rohani. Lihat Adam, Tuhan memberikan Adam pendamping saat dia menjadi pria dewasa dan pada saat dia sering berkomunikasi (bersekutu) dengan Tuhan. Menurut dunia kedokteran, usia yang baik di mana wanita sudah boleh melahirkan adalah di atas usia 20 tahun. Bila di bawah umur 20 tahun, saat dia menikah dan melahirkan nanti, akan terjadi banyak kesusahan badani (baca 1 Kor 7:28). Menurut ayat ini, artinya Adam dan Hawa memang sudah memiliki umur yang cukup untuk memiliki anak. Bukti Adam dan Hawa sudah dewasa adalah tidak lama setelah keluar dari Taman Eden, mereka memiliki keturunan.
Tujuan berpacaran adalah pernikahan. Dan tujuan pernikahan, selain memiliki keturunan, adalah menghindarkan manusia dari dosa seksual, dan menggenapi visi Tuhan yang lebih besar. Itu sebabnya ketika setelah menikah pasangan suami istri harusnya bisa melakukan lebih banyak lagi untuk Tuhan. Janji untuk memenuhi bumi dan menaklukannya adalah janji untuk Adam dan Hawa sebagai pasangan (baca Kej 1:26-28) Contoh: Kalau 1 orang hanya bisa mengangkat 1 kursi, dengan 2 orang harusnya bisa mengangkat 2 kursi dan 1 meja. Namun sering kali yang kita lihat adalah sebaliknya. Orang jaman sekarang berpacaran hanya karena saling suka, karena kesepian, karena malu dilihat jomblo oleh teman-temannya yang sudah berpasangan dan paling parah, karena ingin menyalurkan nafsunya. Begitu juga dengan yang sudah menikah, suami istri malah semakin jauh dari Tuhan, semakin sibuk dengan rumah tangga, bisnis, masa depan anak dan akhirnya meninggalkan Tuhan.
Maka dari itu kita harus mencari pasangan hidup berdasarkan Firman Tuhan, Mat 6: 33 --- Carilah dahulu Kerajaan Allah, semuanya akan ditambahkan kepadamu, termasuk pasangan hidup. Bisa saja kita dapatkan pasangan terbaik menurut mata kita (cantik/cakep, cinta Tuhan, kaya pula), namun kita akan menjalani hubungan itu seperti keluar dari api alias harus lebih kerja keras dan ekstra sabar. Survei mengatakan alasan orang bercerai yang paling adalah merasa sudah tidak cocok lagi. Ini bukan hanya terjadi pada orang yang tidak mengenal Tuhan, tapi juga terjadi terhadap anak-anak Tuhan.
Pesan untuk para pria: Carilah wanita yang bisa menolong hidupmu, bukan yang merongrong hidupmu … Jangan melihat fisik, karena pada saat kita sudah berumur 60 atau 70 tahun, keindahan fisik sudah tidak ada artinya lagi.
Pesan untuk para wanita: Carilah pria yang mengasihi dan melayani Tuhan, karena pria seperti yang kenal Tuhannya pasti akan menghargai hidupmu.
Pesan untuk pria dan wanita:
1. Wanita itu lemah di pendengaran, sedangkan pria itu lemah di semua inderanya.
2. Jangan mencari pasangan yang cocok untuk dirimu, tapi ubahlah dirimu sedemikian rupa sehingga menjadi cocok bagi pasanganmu (Rom 12:2).
3. Yang dipegang wanita dari pria adalah perkataannya. Itu sebabnya hai pria pakailah mulutmu sebaik mungkin. Jangan berjanji bila tidak bisa menepati, jangan mengatakan sesuatu kalau tidak bisa melakukannya. Karena wanita melihat hidupmu dari seberapa setia engkau memegang perkataanmu.
No comments:
Post a Comment