Thursday, January 6, 2005

Sebagian Hidupku Yang Terindah

Akankah terus kamu ingat tiap penggalan yang kutulis?
Yang datang dari lubuk hati yang merah karena jatuh cinta
Ku merenung setiap pagi, siang dan malam
Hanya untuk menulis kata demi kata buat kamu mengerti

Kucoba cari kata yang tepat untuk ungkapan yang ada di dalam sini
Namun yang kutemukan hanyalah kegirangan luar biasa
Bukan karena pelukan kamu, bukan juga karena kecupan kamu
Tapi, karena diri kamu yang selalu ada di dalam hati aku

Mungkinkah jalan ini mampu kita lewati?
Aku berharap bukan sekedar kita lalui dan jalani
Bukan hanya masa sesaat dan lembaran hidup yang segera berlalu
Aku ingin masa ini dan yang akan datang jadi milik kita

Sudah sejauh ini kita berjalan dengan segala luka dan tawa
Tidakkah ada jalan yang lebih mudah untuk menggapainya?
Namun bila ini memang jalan satu-satunya yang harus ditempuh
Sekalipun terulang tiga kali, pasti akan sanggup diselesaikan juga

Kadang ingin rasanya aku pergi, berlari ke gunung
Atau, menyelam ke kedalaman samudera biru
Kadang kupikirkan untuk terbang menjauh dari semua ini
Namun bila aku berpaling, artinya aku meninggalkan sebagian hidupku yang terindah …
KAMU!

Kasih Itu Pribadi


KASIH ... Apa sih kasih itu? Lima huruf yang mudah disebut namun perlu pengalaman panjang untuk dapat mendefinisikannya. Banyak orang mendebat arti kata ini. Ada yang bilang kasih itu perasaan, ada yang bilang kasih itu perasaan cinta, bahkan ada yang bilang kasih itu omong kosong. Beberapa orang mencari sampai ke luar negeri, sebagian mencari dengan berdiam diri, namun hanya segelintir orang yang menemukan artinya.
Kalo mau dicari apa arti kata kasih, mungkin nasib kita nggak akan jauh dengan sebagian orang yang sampai detik ini mungkin masih mencari tahu apa artinya. Kasih itu bukan sesuatu yang harus dicari, karena memang nggak bisa dicari di mana pun. Kasih itu lebih seperti sebuah pribadi yang harus diusahakan kalo ingin mendapatkannya secara utuh. Nggak perlu berjalan terlalu jauh untuk menemukan kasih. Dia tersimpan rapih di dalam hati setiap manusia. Tuhan taruh itu dalam hati kita. Namun, seringkali manusia hidup nggak peduli dengan kasih. Mereka lebih senang hidup dengan berbagai macam emosinya. Yang beberapa emosi mereka sering di sebut sebagai kasih, padahal bukan.

Emang apa yang membedakan itu kasih atau bukan? Menjawab pertanyaan ini nggak semudah menanyakan pertanyaan itu sendiri. Yang jelas, kasih nggak bisa dimiliki dalam semalam. Tentu berbeda dengan marah, yang dalam sedetik bisa keluar begitu aja. Malah terkadang, keluar tanpa peduli kiri atau kanan. Bahkan mungkin marah keluar di saat kita sendiri tidak menginginkan. Atau, rasa takut, yang bisa menghantui kita dalam sekejab dan datang seperti pencuri di tengah malam. Kasih juga tidak seperti cinta, yang kadang cepat datang dan cepat juga pergi. Kasih itu harus dipelihara, layaknya seseorang memelihara anak. Kasih harus diasuh dari hari ke hari. Karena kasih nggak bisa datang dalam waktu sekejab saja. Saat seseorang mendapatkan kasih, dia harus belajar menggunakan kasih itu. Bawa kasih melewati berbagai kondisi dan situasi. Ajak kasih ke tempat tertinggi dalam hidup kita. Sampai akhirnya kasih itu menjadi dewasa dan nggak terpenjara dengan berbagai situasi kondisi dan emosi lain. Hal ini bukan semata-mata mematikan emosi lainnya. Tapi, bila kita sanggup menaruh kasih di atas segala sesuatu, kita akan melihat dunia lebih indah dan penuh warna.

Nah, terus gimana cara mendapatkan kasih? Pertanyaan ini akhirnya sampai juga. Lebih pendek dari pertanyaan sebelumnya, namun jawabannya lebih susah. Seperti kita tau, kasih itu sebenernya ada di dalam hati manusia. Setiap orang, baik atau jahat, cacat atau tidak, teroris atau tokoh terkemuka, kaya atau miskin, putih atau hitam, bodoh atau pintar, cerdas atau licik, semua memiliki kasih. Sebenernya kasih itu nggak perlu didapatkan. Karena dia akan keluar dengan sendiri, baik kita undang atau tidak, kita inginkan atau tidak. Kasih akan mengalir deras justru di saat segala sesuatu menjadi semakin buruk atau tak terkendali. Di saat segala sesuatu tidak seperti yang kita harapkan. Saat itulah biasanya ada bisikan kecil jauh di dalam hati kita, yang bila kita mau duduk diam dan beri sedikit waktu dan telinga kita untuk mendengar, akan ada pribadi yang terus mendengungkan tentang hal yang seharusnya kita lakukan. Dengarkanlah suara kecil itu dan ikuti. Jangan abaikan pribadi itu. Kalo kita abaikan, nasib kita nggak akan jauh seperti orang yang mencari kasih sampai ke luar negeri atau berniat ingin membeli kasih yang harganya tidak pernah ada itu.
Lucu memang mengatakan kasih itu seperti sebuah pribadi. Dan, rasanya sangat aneh bila kasih itu disebut sebagai pribadi yang hidup. Namun itulah kenyataannya. Itulah KASIH.

***Kasih yang sejati muncul dari relung hati
Yang tak pernah selalu meminta namun selalu membagi
Kasih yang sejati datang dari dasar jiwa
Yang tak pernah selalu menuntut namun selalu memberi***

Monday, January 3, 2005

Air Mata Untuk Kakak


Jangan menangis lagi kakakku
Dunia telah melihat betapa besar penderitaanmu
Bersabarlah, tunggu beberapa detik lagi
Adikmu di sini berusaha keras membantu dengan keringat dan air mata

Tahanlah kepedihanmu sebentar lagi saja
Jangan biarkan air mata membasahi pipimu terus
Mengucur deras tanpa henti
Tapi, kalau memang harus, biarlah itu menjadi yang terakhir

Ingatlah, dalam tangismu, ada tangisanku
Dalam jeritmu, ada jeritanku
Dalam harapmu, ada keinginanku
Dan, dalam setiap tarikan nafasmu, ada detak nyawaku

Dulu kita bersaudara, sampai detik ini pun kita tetap bersaudara
Saudara yang selalu berbagi dalam tawa dan air mata
'Tak akan ku langkahkan kakiku setapak pun sampai kamu berdiri lagi
Lihatlah kakak, matahari di timur sana telah menantimu tersenyum kembali

(Nanggroe Aceh Darussalam telah hancur dalam hitungan menit. Ratusan ribu jiwa melayang dalam sekejab mata. Hati manusia mana yang tidak ikut meratap dan menjerit bersamaan dengan perginya mereka. Kalau masih ada matahari dan bulan untuk hari esok, tentu ada masih ada harapan untuk kakakku, Aceh. Dia yang telah jatuh dan hancur akan bangkit kembali. Entah lusa, besok atau hari ini)

-dari: saya, yang menangis-